GUA8Gfr6BUdoBUG6BUW7GUWoBY==

Kenapa Orang Merasa Jatuh Cinta? Ternyata Ada Hubungannya dengan Hati dan Otak, Konektifitas Lebih dari Sekadar Perasaan

Kenapa Orang Merasa Jatuh Cinta? Ternyata Ada Hubungannya dengan Hati dan Otak, Konektifitas Lebih dari Sekadar Perasaan
Terungkap alasan mengapa ada perasaan jatuh cinta yang mendera manusia, khususnya pasangan.

SURABAYATERKINI.ID - Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa jatuh cinta terasa begitu kuat dan unik? Atau kenapa seseorang merasa jatuh cinta?

Lebih dari sekadar perasaan, cinta ternyata juga menciptakan koneksi mendalam di dalam otak.

Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa pasangan romantis memiliki pola aktivitas otak yang lebih sinkron dibandingkan dengan teman dekat.

Dalam studi yang melibatkan pasangan dan teman, para peneliti menemukan bahwa saat menyaksikan video emosional, aktivitas otak pasangan lebih seirama, terutama di area yang mengatur emosi dan kognisi. 

Fenomena ini menunjukkan adanya harmonisasi otak yang lebih kuat pada pasangan romantis, seakan mereka "berpikir" secara sinkron.

Emosi negatif: Perekat hubungan

Mungkin mengejutkan, namun penelitian ini juga mengungkapkan bahwa emosi negatif, seperti kesedihan atau kemarahan, justru lebih sinkron antara pasangan. 

Temuan ini mengindikasikan bahwa emosi negatif berperan penting dalam menjaga keintiman dalam hubungan. Ketika pasangan menghadapi tantangan bersama, sinkronisasi emosi negatif ini dapat membantu mereka saling memahami dan mendukung.

Kualitas hubungan: Korelasi tak terduga

Mengutip jurnal pafisulu.org, studi ini juga menemukan hubungan yang tidak terduga antara tingkat sinkronisasi otak dan kualitas hubungan. 

Pasangan dengan kualitas hubungan yang lebih rendah justru menunjukkan tingkat sinkronisasi yang lebih tinggi. Para peneliti berhipotesis bahwa ini merupakan mekanisme kompensasi.

Ketika hubungan mulai merenggang, pasangan mungkin berusaha mempertahankan koneksi emosional dengan meningkatkan sinkronisasi otak.

Implikasi bagi hubungan romantis

Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas hubungan romantis.

Sinkronisasi otak bukan hanya sekadar fenomena menarik, tetapi juga mencerminkan kedalaman ikatan emosional antara pasangan. 

Memahami mekanisme otak dalam cinta dapat membantu kita menghargai betapa uniknya setiap hubungan dan bagaimana kita dapat memperkuat ikatan dengan pasangan.

“Studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan neural yang mendalam antara pasangan romantis, yang lebih kuat dibandingkan dengan ikatan yang dimiliki dengan teman dekat,” ungkap peneliti dalam studi yang diterbitkan di NeuroImage.

Cinta tidak hanya sekadar perasaan, tetapi juga sebuah pengalaman yang melibatkan otak secara kompleks.

Penelitian ini membuka jendela baru dalam memahami bagaimana otak membentuk dan mempertahankan hubungan romantis.

Dengan memahami mekanisme otak dalam cinta, kita dapat lebih menghargai keindahan dan kompleksitas hubungan manusia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement